" Memiliki Anugrah seorang Hafidz Qur`an"

Rabu, 02 Juli 2014







Sedikit tentang " Memiliki Anugrah seorang Hafidz Qur`an"

"Sebuah latar belakang dari makna cinta yang melahirkan sebuah Anugrah Bercahaya"


Hafidz umur 5,5 tahun Musa dari Bangka, Anugrah yang tidak bisa
dilukiskan dengan apapun adalah "memiliki seorang anak yang menjadi
pengantar ibu bapaknya untuk kesurga"

Ada sebuah buku yang diterbitkan di tahun 2003 yang baru saya baca di tahun 2014 tepat bulan ramadhan ini.
Agak telat memang tapi untuk Belajar tidak ada kata TERLAMBAT bukan ?


Kali ini tentang seorang pemuda bernama Idris. Ia memulai langkah
remajanya dengan tepat dan menantang: mencari ilmu dan berpetualang.

Sampai suatu ketika perjalan pertualanganya yang panjang, sebuah sungai
membentang dihapannya. Ya, ia harus menyebrang meski dengan perut
lapar. Pucuk dicinta ada Delima. Delima yang terbawa arus itu mendekat,
terus mendekat, semakin dekat, dan hap kena !
Tanpa pikir panjang basmalah terucap dengan gigittan pertama terkecap.
Perlahan kunyahan pertama bergeser ke kerongkongan.

Dan saat itu terasa tercekat, ia tersadar, halalkah delima itu ?
Apa ia sudah meminta ijin kepada pemiliknya sehingga delima itu dihalalkan baginya?
Bukan soal kecil atau besar, selamanya ia berprinsip takkan pernah sudi tubuhnya kemasukan barang subhat apalagi haram.

Api neraka lebih pantas untuk daging yang tumbuh dari barang haram, bukankah begitu sabda Rasualnya ?

Ia harus bertemu pemiliknya, pemilik pohon delima itu. Melawan arus, ia
susuri sungai itu ke arah hulu. Kuyup, berpeluh. terseok, dan sesekali
jatuh. Singkatny, setelah tanya sana sini, ia temukan pohon delima di
tepi sungai sekaligus rumah pemiliknya.

''Ya, satu kunyahan
delima itu halal, asal kamu mau bekerja merawat kebun delimaku sealama
setahun...'' kata si pemilik pohon yang bertampang ulama. Hanya segigit
tebusannya berat amat ? Tpi tidak bagi Idris. Itu jauh lebih ringan
baginya dari pada harus menanggung siksaan Allah.
Waktu berlalu,
hari berganti. Idris menyelasaikan kewajibannya dengan sempurna. Ia pun
berpamitan. "Aku ridha kamu pergi, tapi sebelumnya kau harus menikahi
putriku yang cacat.

Dia buta,tuli, bisu dan lumpuh ... Mau ?

Bencana Apa ini? Tapi Idris bertawakal kepada Allah. Allah tak pernah
menyia-nyiakan orang yang berbuat baik. Dan benar, saat ditemui si calon
istri begitu cantik dan sempurna. Siapa yang tak terkejut ? Ah, Anda
pasti bisa menebak apa makna jiasan dari buta, tuli, bisu dan lumpuh !


Seratus ! Artinya, calon 'ibunya anak-anak' ini tak pernah melihat,
mendengar, mengatakan dan menuju sesuatu yang haram lagi tercela.
Bukankah Allah berjanji "Laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik
begitupun sebaliknya"

Coba tebak, siapa yang lahir dari pernikahan barakah ini !

Dialah seorang anak yang hafal Al-Qur`an di usia 9 tahun, Menghafal
Al-Muwaththa` karya Imam Malik lengkap dengan sanadnya dalam 9 malam.
menghasilkan 1000 kesimpulan hukum dengan disertai dalil dari renungan
atas sebuah hadis pendek dalam semalam, Menjadi orang pertama yang
merumuskan kaidah Ushul Fiqh, dan menjadi pelempar tombak dari 10
lemparan tak satupun sempat meleset.

Dialah Imam Syafi`i, Muhammad bin Idris Asy Syafi'i.
".... Dan Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik..." (QS An-Nur 26)

Buku : NSSP karya Salim A.Fillah


Tidak perlu di jelaskan lagi, ini sudah jelas sekali.
Ini bukan untuk mendapat pujian sok alim atau memenangkan idealis sok suci.
Toh memang dasarnya ini untuk kesucian dan kealiman agar tetap terjaga sesuai syariat.

Siapa yang tidak ingin menjadi Ayahanda Imam Syafi`i
Siapa yang tidak ingin seperti Ibunda Imam Syafi`i
Siapa yang tidak ingin memiliki Anugrah seorang anak seperti Imam Syafi'i

Banyak kisah yang lain bahkan sangat banyak dan ini jelas kenyataanya, Masih tidak percaya juga ?
Sekarang lihat kenyataan di masa sekarang "Musa Hafidz Cilik 29 Juz dalam usia 5,5 Tahun.
Ini nyata kawan, Sangat nyata !

Cepatlah Kembali...
Ikuti Aturan Tuhan...
Jangan bertanya lagi tentang apapun, Apalagi menuntut Tuhan agar doa tentang keinginan duniamu terkabul.
Jangan paksa agar dia menjadi kekasih, Jika semua sudah tidak tekendali maka sesalmu yang kembali.

"Kecelakaan besarlah bagiku. Kiranya dulu aku tidak menjadikan si Fulan menjadi kekasihku"
( QS Furqan 28 )

Tenanglah, Janji Tuhan itu pasti.
Asal kamu mengikuti...
Semua akan terkendali...
Jangan takut, Sungguh jangan takut...

‪#‎Masalah‬ Kekasih yang jelas tidak suci ikatanya.
Hafiz Indonesia 20